Nasi Megono dan Kopi Tahlil

Kuliner khas yang satu ini sebenarnya baru terdengar di telingku. Sejak praktek kerja di Pekalongan tanggal 2 Maret lalu. Namun saat mencicipinya, langsung jatuh cinta dan kerasan (betah) tinggal di Pekalongan. Ya, Nasi Megono dan Kopi Tahlil.

Nasi Megono untuk sarapan dan Kopi Tahlil untuk begadang. Kuliner khas Pekalongan yang ajiiibb!!!

Nasi Megono merupakan kuliner Pekalongan yang khas untuk sarapan, makan siang dan makan malam. Namun bagiku sangat pas untuk sarapan. Nasi megono terbuat dari nangka muda yang dicacah kecil-kecil dan dicampur dengan parutan kelapa lalu dioseng. Namun, terkadang ada juga yang kurang menyukai nasi megono ini. Mereka yang memang baru pertama mencicipi dan tidak terbiasa dengan rasanya. Tapi bagiku, it’s ajiiibbb!!..
Nasi megono biasa disajikan dengan nasi yang masih hangat, gorengan yang masih panas, atau ayam goreng. Harganya bervariasi tergantung tambahan lauknya, biasanya Rp 5.000,- dengan lauk ayam goreng dan tempe goreng. Murah kan???

Nyam…nyam…nyam….

Pagi hari puas dengan nasi megono, lain lagi dengan Midnight menu (menu tengah malam) di pekalongan. Tengah malam asiknya menyantap Kopi Tahlil . Menu yang satu ini cocok untuk para ABG’ers, bapak-bapak, ibu-ibu, semua kalangan deh pokoknya.

Kopi Tahlil merupakan akulturasi budaya arab di Pekalongan. Karena warga di Pekalongan terdiri dari berbagai keturunan, yang terbesar adalah jawa dan arab. Makanya tidak aneh jika kita melihat banyak wajah-wajah arabian di daerah Pekalongan (cantik-cantik dan ganteng-ganteng lhoo..!!!!) . Akulturasi itu juga membawa kebiasaan-kebiasaan agamis seperti tahlilan.

Kenapa disebut Kopi Tahlil?? Karena kopi ini sering disajikan pada saat tahlilan. Kopi tahlil diracik dengan berbagai macam bumbu seperti, jahe, kapulaga, kayu manis, pandan, batang serai, pala dan susu kental manis untuk menambah sedapnya kopi ini. Bumbu tersebut sebagai ciri khas akulturasi arab dengan racikan berbagai macam bumbu. Kopi tahlil biasanya disantap dengan mendoang, kacang goreng atau ketan. Harganya sangat terjangkau, hanya denganRp 1.500,- atau Rp 2.500,- (pakai susu kental manis), kita bisa menikmati hangatnya Kopi Tahlil di malam hari, apalagi sambil nongkrong dan berdisuksi bersama tema-teman.

Ssssslllllrrrrppp…..!!!!

Betul-betul Ajibbb…!!!!!

Ingin merasakan kuliner-kuliner ini?? silahkan datang langsung ke Pekalongan. Rasakan sensasinya Nasi megono dan Kopi Tahlilnya

5 responses to “Nasi Megono dan Kopi Tahlil”

  1. nasi megono..?
    bener – bener ajib dah..sedap apalagi plus tempe goreng plus sambal kecap atau ikan kering…luar biasa sedapnya..hemm..jadi kangen kampung halaman “pekalongan”..*lho..kok jadi curhat* 🙂

    1. hehehe……. pekalongan kota batik 🙂 mantap makanannya… Orangnya ramah-ramah

      1. alkhamdulillah..saya bangga jadi orang pekalongan..salam kenal mas

  2. nasi megono i like it

Leave a reply to nanang sulistiawan Cancel reply